GIZI
ANAK USIA SEKOLAH
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Gizi
dalam Kesehatan Reproduksi
Oleh
12621252
|
ARINDA BEKTI RAHAYU
|
12621254
|
ANIS FADILAH
|
12621263
|
NURITA INDAH SARI
|
12621279
|
FITRIYANI
|
Prodi
D-3 Kebidanan
Fakultas
Ilmu Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
2013
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan limpahan rahmat dan
taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah
ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibina
Drs. Subangun, M.KPd..
Penulis
yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1. Siti Munawaroh, S. Kep. Ns. M. Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2.
Inna
Solicha F, S.ST, , selaku Kepala Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3.
Hesti
Sukma Wijayanti, SKM ., M.Kes , selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbing dalam penyusunan
tugas akhir mata kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi ini.
4. Teman-teman
program studi D-3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo atas kerja sama dan motivasinya.
Penulis
yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran
senantiasa yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan.
Semoga
karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Ponorogo, April 2013
Penulis,
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang........................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C.
Tujuan......................................................................................................... 2
D. Manfaat...................................................................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................. 4
A.
Pengertian Gizi Dan Usia Anak Sekolah.................................................... 4
B.
Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah............................................................... 5
C.
Asupan Makanan untuk Anak Usia Sekolah.............................................. 6
D.
Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah.............................. 9
E. Gangguan
Gizi Pada Anak Sekolah........................................................... 11
F. Upaya
Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah............................................
BAB III PENUTUP....................................................................................... 14
A.
Simpulan..................................................................................................... 14
B. Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15
BAtuB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Gizi adalah komponen
mutlak yang dibutuhkan seorang anak untuk peningkatan pertumbuh terutama pada
saat masa usia sekolah dimana itu adalah usia pertumbuhan yang sangat
menentukan seberapa si anak nanti berkembang
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian gizi dan
usia anak sekolah?
2. Apa
fungsi gizi untuk anak usia sekolah?
3. Apa
asupan makanan yang baik untuk anak usia sekolah?
4. Apa
Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah?
5. Apa
saja Gangguan
Gizi Pada Anak Sekolah?
6. Bagaimana
Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah?
C.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
peniulisan makalah ini adalah:
1.
Mengetahui apa pengertian
gizi dan usia anak sekolah.
2.
Mengetahui fungsi gizi untuk anak
usia sekolah.
3.
Mengetahui apa saja asupan makanan
untuk anak usia sekolah.
4.
Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada
Anak Sekolah.
5.
Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6.
Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi
Pada Anak Sekolah.
D.
MANFAAT
Makalah
ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut:
1. Bidan
Bagi bidan, makalah ini bisa menjadi
bahan masukan bahwa gizi anak sekolah adalah sangat penting dan memrlukan
perhatian lebih, dan sangat menunjang untuk kelansungan karier bidan.
2. Mahasiswa
Bagi
mahasiswa, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa materi gizi untuk anak
usia sekolah sangat dibutuhkan untuk kelak menjadi seorang bidan yang
berwawasan luas.
3.
Masyarakat
Bagi masyarakat, khususnya
untuk para ibu diharapkan dapat memperhatikan gizi anaknya, terutam yang masih
berusia sekolah yang sangat membutuhkan asupan gizi yang banyak untuk
pertumbuhannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH
· Pengertian
Gizi
Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai
disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu
penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang
menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal
makanan, dikaitkan dengan kesehatan
tubuh.
· Pengertian
Usia Anak Sekolah
Berikut adalah beberapa
tentan pengertian usia anak sekolah:
-
UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan
anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan
yang belum menikah
-
American Academic of Pediatric tahun
1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai
dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
-
Batas usia anak tersebut ditentukan
berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan
karakteristik kesehatannya.
-
Pembagian golongannya:
1. Taman
kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2. Sekolah
dasar 7-12 tahun
3. Remaja
13-18 tahun
B.
FUNGSI
GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
- Supaya
pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
- Memperbaiki
gizi anak
- Menentukan
perkembangan anak untuk usia selanjutnya
C.
ASUPAN
MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH
Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan
Proses Tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi
yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial
tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari
makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu :
1. Memberi
Energi
Zat-zat gizi
yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi
zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas.
2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral,
dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk
membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam
fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun.
3. Mengatur Proses Tubuh
Protein,
mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein
mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai
pengatur dalam peroses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta
banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
Angka
Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi
Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang
diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok
umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi
berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan
gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertajankan status gizi adekuat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok
penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan
patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan
untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor
yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di
dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat
dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat
diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau
absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah
memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi.
Dalam
memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi makanan
yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi semua
kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5
Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu
pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran.
Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih
makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai
anak memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam
menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan
yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga
mempunyai nilai sosial dan emosional. Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai
dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu :
·
Variasi makanan
·
Pola hidup bersih
·
Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
·
Aktivitas fisik
·
Pantau BB
Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari
berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan
cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi
untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat
gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau
makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang
berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat
ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat
dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat
gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar.
Makanan
merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang dikonsumsi beragam
jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau
kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam
masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di
samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan
zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan
dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat
amat penting.
Faktor yang Berperan dan Permasalahan pada Tumbuh Kembang
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang.
Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit. Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya.Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam maupun banyaknya
D.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA SEKOLAH
Kesehatan
yang paling diperhatikan oleh WHO
(World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan
anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan
konsumsi makanan sehari-harinya.
Kali
ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat
gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO,
mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa
alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut
point-poinya :
4
Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah
1.
Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap
kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan
mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu :
fisik dan mental anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang
berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat
mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak
untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak
pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan
gizi sangat berpengaruh disini.
2.
Selalu Aktif.
Semakiin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak
usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang
menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu
perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas
fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah
tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai
gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3.
Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan
yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa
inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus
digalakan.
4.
Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit
untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa
pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah
makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga
menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan
pada saat anda membeli makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di
tempat penjualan produk makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak
asal pilih dan beli.
E. GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka
membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien
lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi
dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat
mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian
nutrisi yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan
penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat
ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia
lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi
oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh,
anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi
kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi
kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena
kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga
dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi.
Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan
disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan
karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak
menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah
dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari beberapa
penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak
usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun.
Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari
Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5%
anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal
senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10
sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng.
Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh
terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di
bawah baku yang ada.
Infeksi yang lama dan berat
juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat
menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami infeksi
membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa
gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat
asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan
individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung
oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan
zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi
diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan pihak sekolah.
Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena
pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar
sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan yang diberikan pada
anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas
anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik
dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih
bnayak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah
dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan
zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak
usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di sekolah yang
melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya
memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya
mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang
anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia
sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anak-anak usia ini
sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan
pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi
atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi
diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya
dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.
F.
UPAYA
PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School,
melalui upaya promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan
rehabilitatif yang berkualitas adalah :
a)
Promotif dan Pencegahan
1. Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll)
2. Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular
4. Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah
6. Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7. Imunisasi anak sekolah
b)
Kuratif dan rehabilitasi.
1. Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah
2. Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3. Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan
gangguan belajar
BAB
III
PENUTUP
A.SIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
PokerStars Casino & Resort - Tunica Resorts MS - JTH
BalasHapusWelcome to 춘천 출장샵 the PokerStars Casino & Resort! Enjoy the excitement of 평택 출장샵 the best and latest in Poker with our PokerStars Sportsbook 창원 출장마사지 and 오산 출장마사지 Casino App! 파주 출장마사지